DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali menggelar lomba Ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 atau tahun 2023.
Berbeda dengan tahun 2022, lomba Ogoh-ogoh tahun 2023 tidak ada pembatasan jumlah peserta yang mengarak Ogoh-ogoh, karena sudah tidak ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait Pandemi COVID-19.
Lomba Ogoh-Ogoh se-Bali sebagai upaya mewadahi kreativitas para yowana Bali. Sebelumnya Pemprov Bali telah menggelar lomba Ogoh-ogoh pada tahun 2019 dan 2022.
Pada tahun 2020 dan 2021 lomba tidak diadakan karena Pandemi COVID-19. Gubernur Bali, sangat menyadari bahwa generasi milenial Bali memiliki talenta dan jiwa seni yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan berbagai kreasi seni telah diciptakan, diantaranya adalah Ogoh-ogoh.
Talenta kreatif ini harus terus disemai, dipupuk, dan diberikan ruang agar tumbuh subur dan berkembang menjadi sumber nilai kehidupan dan penghidupan masyarakat Bali.
Lomba Ogoh-ogoh adalah salah satu bentuk apresiasi Gubernur Bali terhadap kreativitas generasi muda (yowana) se-Bali dalam perayaan Hari Raya Nyepi melalui cipta peradaban seni.
Sehari sebelum Hari Raya Nyepi diadakan Upacara Bhuta Yadnya (Tawur Kasanga) yang dimaknai sebagai penyucian atau pemarisudha Bhuta Kala, yaitu kurban suci kepada unsur-unsur alam (panca maha bhuta).
Dalam rangkaian upacara Bhuta Yadnya tersebut terdapat bagian yang disebut Nyomya Bhuta Kala,
yaitu menyucikan Bhuta Kala agar menjadi tenang (somya), tenteram, dan berada pada tempatnya setelah mendapatkan persembahan.
Pembuatan dan pengarakan Ogoh-ogoh inilah digunakan sebagai yantra atau simbol dari kegiatan Nyomya Bhuta Kala.
Adapun kriteria Ogoh-ogoh yang akan dilombakan pada tahun 2023 adalah:
(1) Ogoh - ogoh dibuat baru terkait perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 atau tahun 2023 Masehi.
(2) Penilaian Ogoh - ogoh dilaksanakan di tempat (Balai Banjar, Balai Desa, atau tempat lain) sebelum Ogoh-Ogoh diarak dalam parade.
(3) Ogoh-ogoh dibuat dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan (tidak diperbolehkan menggunakan sterofoam, spon, dan plastik sekali pakai).
(4) Tinggi Ogoh-ogoh 3 - 5 meter diukur dari atas alas (beti/kotak).
(5) Bentuk Ogoh-ogoh bercirikan tradisi Hindu Bali dengan tidak menampilkan unsur politik, SARA, dan pornografi.
Baca juga:
Babinsa Nusa Penida Kawal Penyaluran BLT-DD
|
(6) Ogoh-ogoh dapat berwujud Santa Rupa (figur Kedewataan) atau Rudra Rupa (figur Keraksasaan).
Unsur Penilaian dari Lomba Ogoh-ogoh Tahun 2023 adalah: Estetika (tema, bahan, konstruksi, anatomi/proporsi, ekspresi, dan kreativitas), Etika (busana, gelungan, pepayasan), Religius (sumber sastra, nilai-nilai filosofis).
Gubernur Bali akan memberikan penghargaan bagi juara Lomba Ogoh-ogoh 2023 dengan rincian, 9 (Sembilan) Terbaik I tingkat Kabupaten/Kota se-Bali masing-masing memperoleh penghargaan berupa uang sebesar Rp.50.000.000, - (lima puluh juta rupiah) dan piagam penghargaan, 9 (Sembilan) Terbaik II tingkat Kabupaten/Kota se-Bali.
Dengan masing-masing memperoleh penghargaan berupa uang sebesar Rp. 35.000.000, - (tiga puluh lima juta rupiah) dan piagam penghargaan, 9 (Sembilan) Terbaik III tingkat Kabupaten/Kota se-Bali masing-masing memperoleh penghargaan berupa uang sebesar Rp. 25.000.000, - (dua puluh lima juta rupiah) dan piagam penghargaan.
Selain penghargaan di atas, 3 (tiga) nominasi terbaik masing-masing Kecamatan se-Bali (selain yang mendapat peringkat terbaik I, II, dan III
di Kabupaten/Kota) memperoleh hadiah uang masing –masing sebesar
Rp 5.000.000, - (lima juta rupiah) dan piagam penghargaan. Hadiah dikenakan Pajak PPh. sesuai ketentuan yang berlaku.
Pendaftaran keikutsertaan Lomba Ogoh-ogoh 2023 dilaksanakan mulai
Tanggal 5 s/d 22 Februari 2023 secara online melalui link:
http://cutt.ly/pendaftaran-lomba-ogohogoh2023
Adapun Tahapan Penilaian diatur sebagai berikut: Penilaian tingkat Kecamatan dilaksanakan pada
Tanggal 1 s/d 10 Maret 2023. Tim juri masing-masing Kecamatan menentukan 3 (tiga) Ogoh-ogoh Nominasi terbaik tingkat Kecamatan untuk diajukan pada penilaian tingkat Kota/Kabupaten.
Penilaian tingkat Kota/Kabupaten dilaksanakan pada Tanggal 13 s/d 20 Maret 2023. Tim juri masing-masing Kota/Kabupaten menetapkan 3 (tiga) Ogoh-ogoh sebagai peringkat Terbaik I, II, dan III.
Hasil Penilaian Tingkat Kabupaten/Kota diumumkan pada Tanggal 23 Maret 2023.
Meskipun tidak ada pembatasan, Gubernur Bali, Wayan Koster, menghimbau para generasi muda agar dalam pengarakan Ogoh-ogoh dilakukan dengan tertib dan disiplin.
Para generasi muda agar membuat Ogoh-ogoh dengan kreatif dan inovatif serta mengedepankan keindahan, etika, dan estetika guna memeriahkan Hari Raya Nyepi Tahun 2023. (Tim)